Rieswin Rachwell salah satu penyidik KPK, KPK harus sigap menangkap informasi yang sedang berkebang di masyarakat.

Jakarta, posbanten.co.id

Eks Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rieswin Rachwell, menyoroti minimnya inisiatif KPK dalam menerima dugaan gratifikasi pesawat jet pribadi yang ditumpangi Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Ia yakin bahwa dugaan Gratifikasi ini ada kemungkinan melibatkan banyak orang.

Jika soal begini ia bisa menanganinya.

sebelumnya ia juga sudah berpengalaman.

Jika ia berharap pada ketua KPK akan berikan tugas berat kepada Rieswin.

Sudah banyak kok, para penjabat negara yang makai fasilitas swasta di gunakan keperluan tugas negara di sewa anggaran negara.

“Ia paham betul, itu tidak gampang”, tuturnya Rieswin Rachwell

Rieswin mengungkapkan, saat ia masih menjadi penyidik ​​KPK,dan masih aktif melaksanakan tugas.

Ia berharap kasus gratifikasi umumnya memang tidak melibatkan penyelenggara negara secara langsung, masih ada keraguan melakukan tindakan korupsi.

Ia menilai, bahwa keasang harus di panggil sebagai saksi, bahwa berdasarkan kasus-kasus gratifikasi yang pernah ia tangani.

kasus gratifikasi itu banyak melibatkan keluarga dari

“Sudah banyak contoh pemberian suap, gratifikasi, itu memang jarang diberikan ke pejabatnya langsung.

Pasti biasanya lewat keluarga, lewat ajudan, lewat pembantu, lewat Pekerja Rumah Tangga (PRT).

Itu sudahbanyak sekali kasusnya di KPK,” kata Rieswin dalam diskusi Marah-Marah kepada Private Jet dan Fufufafa di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2024, dikutip Tempo.co.

“Ia juga beraharap pada KPK agar benar-benar di selusuri keberadaannya pesat Jet”, kata ICW saat Klarifikasi di Jakarta.

Menurut ICW, itu apakah uang pribadi, atau uang yang luar anggaran negara atau lain pelancarkan proyek.

“Apa lagi negara saja belum kebeli pesawat untuk tugas negara, kok seorang anak presiden pakai pesawat pribadi, itu perlu di pertayakan oleh KPK”, tuturnya.

(henry / feri)

Related Posts