Ahmad Ramli Karim Menyebut, Sangat Mendesak Pendidikan Budi Pekerti Bangsa ( Caracter Building) Diterapkan. | POSBANTEN.CO.ID
google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Saturday 7th September 2024

Ahmad Ramli Karim Menyebut, Sangat Mendesak Pendidikan Budi Pekerti Bangsa ( Caracter Building) Diterapkan.

Pisbanten.co.id, Makasar.

Pemerhati pendidikan turut memberikan sumbangsih pemikiran terkait pendidikan nasional yang di ketahui berbagai polemik yang mengejutkan dunia pendidikan bahkan menurutnya perlu untuk dilakukan penyuluhan dan pembinaan anak bangsa di usia remaja dimana baru baru ini telah terjadi beberapa yang tidak sepantasnya bahkan mengejutkan terkait korban perundungan di SMP 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah kembali bikin heboh 28/9/2023.

Seperti yang kita ketahui, viralnya tindak kekerasan yang dilakukan siswa berinisial K memang menuai kecaman dari berbagai pihak, prilaku secara brutal, K melakukan tindak kekerasan dengan menghajar pelaku dan menendang korban berulang kali tanpa ampun.

Selain itu, Cici juga menyebutkan adiknya akan melakukan visum terkait pemeriksaan pihak berwajib, “Adik saya sekarang masih dalam proses pemulihan, tapi nanti akan dilanjutkan pemeriksaan lagi ke Rumah Sakit untuk lebih lanjut, untuk visum yang dibuat kemarin sudah dalam pemeriksaan polisi, “jelas Cici Mardiyanti pada Rabu (27/09/2023). Dilansir dari jawa pos.

Kasus tersebut diatas merupakan salah satu dari sekian banyak kasus bully atau perundungan. Perilaku bully atau perundungan memang kerap kali bikin orang tua khawatir, sebagian orang tua mungkin khawatir jika anak mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-temannya, Namun ada hal lain yang lebih penting untuk diperhatikan para orangtua. Yakni, jangan sampai sang anak menjadi pelaku bully terhadap teman-temannya.

Menurut Ahmad Ramli Karim Pemerhati pendidikan menyebut,” Baru-baru ini marak terjadi aksi bullying yang dilakukan anak sekolah terhadap temannya, Semua ini mungkin karena salah satu faktor merosotnya moral dan karakter anak, adalah akibat pengaruh teknologi IT yang mengikis sikap dan perilaku akhlak serta budi pekerti anak.

Ahmad juga mengatakan,” Karakter adalah sifat yang dibawa oleh tiap individu, yang setiap orang memiliki karakter masing-masing yang membedakannya dengan orang lain. Pengertian karakter lebih mengarah pada moral dan budi pekerti seseorang, tentunya yang bersifat positif. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan sekitarnya (masyarakat).

Selanjutnya menurutnya Karakter tersebut tercermin dalam pikiran, perasaan, perkataan, sikap dan perilaku serta kebijakan berdasarkan norma-norma agama, tata krama/etika (norma sosial), budaya dan adat istiadat, serta hukum positif.

Tak hanya itu Ahmad juga katakan,” Pengertian Character Building dari segi bahasa, Character Building atau membangun karakter terdiri dari dua suku kata yaitu membangun ( to build ) dan karakter ( character ) artinya membangun yang mempunyai sifat memperbaiki, membina, membangun. Sedangkan karakternya adalah tabiat, watak, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari orang lain. Jadi membangun ” *Character Building”* adalah upaya untuk membangun dan membentuk akhlak serta budi pekerti seseorang menjadi baik, sesuai karakter bangsa serta adat istiadat masyarakat setempat.

Sementara dalam membangun karakter individu diperlukan perilaku yang baik dalam rangka melaksanakan kegiatan bersama (berorganisasi), baik dalam organisasi rumah tangga, pemerintahan maupun organisasi dalam bermasyarakat.

Karakter sangat menentukan dan merupakan unsur penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), karena karakter mempunyai makna sebuah nilai yang mendasar untuk mempengaruhi dan mengendalikan segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terangnya.

Oleh karena itu rusaknya suatu masyarakat atau organisasi sangat tergantung pada moral dan karakter individu pemimpinnya, begitu pula dalam organisasi pemerintahan ucapnya.

Dan pendidikan karakter sejak dini memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang, Proses pembentukan karakter akan mempengaruhi cara pandang dan pola pikir individu terhadap diri dan lingkungannya, dan hal itu akan tercermin dalam sikap dan perilakunya sehari-hari.

Proses pembentukan karakter pada anak hanya bisa efektif jika melalu pembiasaan serta pemberian contoh sikap dan perilaku yang baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ahmad Ramli Karim berpendapat,” Dengan demikian membangun dan membentuk karakter anak tidak bisa melalui pembelajaran kontekstual, melainkan mengisi nurani dan jiwanya dengan nilai-nilai moral yang bersumber dari ajaran agama masing-masing anak, serta nilai-nilai karakter building. Dengan metode praktek dan pemberian contoh (suri tauladan) oleh orang tua, guru/pengasuh, dan para pemimpin organisasi tersebut (tokoh dan penguasa).

Serta dalam konteks pendidikan (Modul Diklat LAN RI) pengertian Membangun Karekter (character building) adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai individu untuk tumbuh dan berkembang, dari keluarga nilai-nilai awal karakter individu yang ditentukan jelasnya.

Peran aktif orang tua mendidik dan membimbing anaknya dengan baik, akhlak dan karakter anak pun akan baik, dan sebaliknya, karakter anak akan buruk jika akhlaknya tidak dididik dengan baik dalam lingkungan keluarga ungkapnya.

Di harapkan untuk lembaga pendidikan seperti satuan pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melanjutkan pendidikan moral dan pembentukan karakter anak selepas pendidikan kekuarga, Selanjutnya para pakar pendidikan, terutama pendidikan nilai, moral atau karakter, melihat hal itu bukan sekedar tugas dan tanggung jawab tetapi juga merupakan suatu usaha yang harus menjadi skala prioritas pada diri anak apalagi dalam masa pertumbuhan dan pembentukan karakter pribadi tandasnya.

Menurutnya terdapat tiga lembaga Pendidikan yang dapat membentuk karakter anak, yaitu keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan formal), dan masyarakat (pendidikan nonformal).

Ketiga lembaga tersebut masing-masing memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh dalam membentuk akhlak serta karakter anak melalui pembiasaan dalam pergaulang, karena watak dan karakter anak cenderung terbentuk melalui pergaulang yang berulang-ulang (pembiasaan) dimana anak akan terbiasa dengan tabiat dan perilaku kebiasaan dalam pergaulannya sehari-hari ujarnya.

Saat di temui awak media di kantornya Ahmad Ramli Karim menngatakan bahwa,” mengatur kehidupan masyarakat suatu bangsa hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki jiwa dan nurani kemasyarakatan, yaitu jiwa yang ikhlas dan tulus karena tanggungjawab moral (sifat amanah) tanpa dibarengi oleh kepentingan pribadi.

Begitu pula mengatur masyrakat berarti memperlakukan masyarakat secara beradab dan berbudaya, dan hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang (individu) yang memiliki etika, moral, dan karakter building, Bukan orang atau individu yang pintar dan cerdas, tetapi tidak berbudi pekerti yang luhur.

Karena kecerdasan atau akal cenderung mengendalikan manusia kearang kepentingan ego pribadi bukan kemaslahatan bersama, Sedangkan nuranianusia cenderung mengendalikan seseorang kearah perilaku moral yang beradab.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, secara politis, setiap negara mengharapkan warga negara yang memiliki karakter positif. Banyak hal yang berkaitan dengan keberhasilan pembangunan suatu negara sangat bergantung pada karakter bangsanya. Demokrasi yang diperjuangkan di banyak negara, sukses dan gagalnya juga bergantung pada karakter warga negara khususnya karakter pemimpinnya.

Saatnya sekarang pemangku kepentingan (stake holdre) pendidikan memikirkan Kurikulum (silabus) Pendidikan Nasional yang mampu menanamkan nilai-nilai Budi pekerti luhur sebagai tujuan utama, bukan IPTEK sebagai sasaran pendidikan akan tetapi sebagai unsur penunjang pungkasnya menutup.

Ketua Dewan Kehormatan & Kode Etik APSI Provinsi Sul-Sel Periode yg2021-2026. Ketua APSI Sul-Sel 2016-2021, Ketua Bid. Advokasi & Perlindungan Hukum APSI Pusat 2012-2022.

Piter siagian.

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

mgid.com, 748613, DIRECT, d4c29acad76ce94f