H. Pilar Saga Ichsan Meresmikan Pengolahan Sampah Dengan Sistem Hydrodrive Technologi. | POSBANTEN.CO.ID
google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Monday 25th November 2024

H. Pilar Saga Ichsan Meresmikan Pengolahan Sampah Dengan Sistem Hydrodrive Technologi.

Posbanten.co.id, Tangerang Selatan

Wakil walikota Tangerang Selatan H. Pilar Saga Ichsan meresmikan pengolahan sampah dengan sistem Hydrodrive Technologi. Peresmian dilakukan di Hydrodrive Technologi intermediate treatment facility (ITF) yang berdiri dilahan seluas 2.000 meter dengan anggaran sebesar Rp.10.5 Miliar, kelurahan Parigi, kecamatan Pondok Aren,Kota Tangerang Selatan ( Tangsel) Kamis (14/12/2023).

Wakil walikota Tangerang Selatan H. Pilar Saga Ichsan S.T.M.Ars dalam sambutannya ” sampah merupakan persoalan krusial yang harus ditangani oleh sebuah daerah.

Sebuah kota yang lestari, maju, dan modern, adalah kota yang mampu menangani permasalahan krusial, yaitu sampah,” ujar Pilar.

Oleh karena itu, lanjut Pilar, Pemkot Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menghadirkan mesin insinerator yang kini siap beroperasi.

Keberadaan teknologi ramah lingkungan ini, diharapkan dapat menjadi jawaban atas persoalan sampah yang selama ini menjadi problematika di wilayah termuda se-Banten ini.

“Bagaimana menangani masalah sampah yang cukup banyak tanpa membuangnya ke landfill (TPA-red) Cipeucang,” imbuhnya.

Upayanya pun tak sampai di situ, Pilar menyebut, pihaknya masih akan berupaya untuk menghadirkan fasilitas waste to energy di TPA Cipeucang. Sehingga sampah yang menumpuk, nantinya dapat dikonversi menjadi energi.

“Tujuan akhirnya kita mau membangun waste to energy yang akan kita bangun di TPA Cipeucang. TPA Cipeucang ke depan sudah tidak lagi menerima pembuangan sampah landfill. Untuk menuju itu kita harus mempunyai teknologi seperti ini (insinerator),” ungkapnya.

Sebuah kota yang lestari, maju, dan modern, adalah kota yang mampu menangani permasalahan krusial, yaitu sampah,” ujar Pilar.

Oleh karena itu, lanjut Pilar, Pemkot Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menghadirkan mesin insinerator yang kini siap beroperasi.

Keberadaan teknologi ramah lingkungan ini, diharapkan dapat menjadi jawaban atas persoalan sampah yang selama ini menjadi problematika di wilayah termuda se-Banten ini.

“Bagaimana menangani masalah sampah yang cukup banyak tanpa membuangnya ke landfill (TPA-red) Cipeucang,” imbuhnya.

Upayanya pun tak sampai di situ, Pilar menyebut, pihaknya masih akan berupaya untuk menghadirkan fasilitas waste to energy di TPA Cipeucang. Sehingga sampah yang menumpuk, nantinya dapat dikonversi menjadi energi.

“Tujuan akhirnya kita mau membangun waste to energy yang akan kita bangun di TPA Cipeucang. TPA Cipeucang ke depan sudah tidak lagi menerima pembuangan sampah landfill. Untuk menuju itu kita harus mempunyai teknologi seperti ini (insinerator),” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman mengungkapkan, keberadaan mesin insinerator ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menggapai misi Kota Tangsel.

“Membangun kota yang lestari. Untuk menangani dan menyelesaikan persoalan lingkungan hidup, khususnya sampah,” jelas Wahyu. Sebab, kata Wahyu, produksi sampah di Tangsel kini mencapai 1.000-1.200 ton per hari.

“Tentu ini menjadi persoalan yang serius. Kami terus berupaya untuk memberikan solusi. Salah satunya dengan terwujudnya teknologi yang ramah lingkungan dalam menangani sampah, hadirnya teknologi hydrodrive Incinerator ini di wilayah Kota Tangsel,” ungkapnya.

Selain menghadirkan teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan, Wahyu menyebut pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya lain, mulai dari hulu hingga ke hilir.

“Dari hulu kita selalu sosialisasi untuk merubah budaya dan membiasakan perilaku hidup bersih dan peduli sampah, kita juga membentuk bank sampah. Memilah dari rumah kemudian menghidupkan sirkuler ekonomi dari sampah yang bisa didaur ulang. Kemudian pada tingkat menengah kita ada TPS3R yang juga menangani sampah. Kemudian juga teknologi hydrodrive ini. Dan terakhit kita ada TPA Cipeucang,”ucapnya.

Ditempat yang sama Fahrudin sebagai Kepala Seksi Pengendali Dampak lingkungan (Pedal) mengatakan “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang punya resik karena beliau juga yang mendukung kami untuk penyediaan Hydrodrive Teknologi ini. Sekitar 20 orang tenaga kerja yang sudah ditempatkan di ITF ini. “Ucap Fahrudin.

Ia mengatakan, Kita tau Kecamatan Pondok Aren paling padat penduduknya, kita disini paling tidak bisa membantu pemerintah dalam mengurangi volume sampah. Mudah-mudahan kedepanya dengan teknologi ramah lingkungan dan pertama kalinya ada di Tangerang Selatan dapat mengurangi dan mengatasi permasalahan sampah,” pungkasnya.

chrdn

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

mgid.com, 748613, DIRECT, d4c29acad76ce94f