Aktifis Islam PB FORMULA Gelar, Simposium Nasional Resolusi Kebangsaan di Gedung Smesco Indonesia. | POSBANTEN.CO.ID
google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Sunday 22nd December 2024

Aktifis Islam PB FORMULA Gelar, Simposium Nasional Resolusi Kebangsaan di Gedung Smesco Indonesia.

Posbanten.co.id, Jakarta ,

Pengurus Besar Forum Ulama dan Aktivis Islam (PB FORMULA) menggelar Simposium Nasional Resolusi Kebangsaan di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Senin (9/10/2023). Simposium mengangkat tema “Mewujudkan Indonesia Adil, Makmur, Sejahtera dan Bermartabat, Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur” dimulai pukul 13.00 Wib.

Ketua Umum PB FORMULA Tuan Guru Dr. Dedi Hermanto dalam sambutannya mengatakan FORMULA sejak didirikan tahun 2021 merupakan wadah lintas organisasi, Saya ingin memadukan dua unsur yang bisa melakukan perubahan yakni ulama dan aktivis Islam,” ujarnya.

Menurut Dedi, FORMULA dalam kegiatannya memiliki visi dan misi dalam bentuk tiga pilar., Pilar pertama kemaslahatan ekonomi umat Islam. Benar Nabi Muhammad miskin karena harta beliau habis untuk berdakwah. Selama 40 tahun Muhammad SAW menjadi enterpreneur. Selain itu pribumi terutama umat Islam harus berjaya secara ekonomi. Kita bekerjasama membuat pinjol. Kemudian kita membangun koperasi yang menyediakan bahan sembako seperti beras, telur dan lainnya,” jelasnya.

Kemudian lanjut Dedi, pilar kedua adalah FORMULA ini wadah yang menggabungkan dan mensinergikan potensi kekuatan umat Islam Pilar ketiga adalah kaderisasi dan kepemimpinan umat Islam baik tingkat nasional dan daerah. Jadi kita menyiapkan kader yang potensial menjadi pemimpin. FORMULA ini minimal bisa merekomendasikan kader atau tokohnya kepada partai politik. Yang penting tokoh tersebut Rahmatan Alami,” paparnya.

Sementara Ketua Panitia Simposium Nasional Resolusi Kebangsaan, Hj. Dewie Yasin Limpo mengatakan alasan dirinya menggagas simposium kebangsaan disebabkan semakin menurunnya nilai-nilai keagamaan atau religius masyarakat dan bangsa. Sementara sebut dia pengaruh paham radikalisme dan paham lainnya semakin meningkat.

“Oleh karena itu kita harus meningkatkan toleransi agama dan budaya di masyarakat. Perbedaan budaya, agam dan suku bangsa tidak boleh membuat kita bermusuhan. Justru dibawah genggaman Bhinneka Tunggal Ika kita harus bersatu. Maka itu kesetaraan, keadilan dan persatuan sesama anak bangsa harus selalu kita tingkatkan,” katanya.

“Selain itu ulama dan aktikvis Islam harus berada di garda terdepan menyediakan solusi terhadap semua masalah bangsa. Ulama sudah seharusnya jadi perekat umat Islam dengan pemerintah,” pungkas Dewie Limpo.

*Chrdn*

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

mgid.com, 748613, DIRECT, d4c29acad76ce94f