Minim Sarana Dan Prasarana Tempat Ibadat Di Lingkungan Perusahaan Asing kecamatan Kosambi.

Posbanten.co.id, Tangerang

Perusahaan asing minim prasarana dan sarana ibadat hal ini menuai pertanyaan besar dalam proses pemberian perizinan perusahaan baik yang bergerak di bidang industri maupun pergudangan yang dibangun oleh pengembang, oleh karena itu Mui Kecamatan Kosambi Kab Tangerang kecewa terhadap Bupati Tangerang Eks Zaki Iskandar, rabu (25/10).

Kecewaan itu ia sampaikan pada Warga, dimana menurutnya tangerang mengusung slogan tangerang beriman, sejuk aman dan damai ia pun bertanya tanya apakah perusahaan yang ada Kosambi-Teluknaga memakai SOP berdiri perusahaan. Ataukah pihak perizinan tak berikan aturan untuk sarana dan prasarana pembangunan gudang atau industri.

Selanjutnya pihak MUI kecamatan Kosambi meminta pemerintah Kabupaten TANGERANG, agar melakukan evaluasi terkait tempat ibadat sebagai sarana dan prasarana buat para pekerja, untuk menjalankan panggilan agama sesuai dengan imannya, menurutnya, kHususnya yang ada di wilayah kerja MUI kecamatan Kosambi, bagi perusahaan yang tidak ada sarana ibadah bongkar”, kata KH. Abdul Syukur, S.Ag

Menindak lanjut dari MUI, untuk melakukan teguran kepada perusahaan asing yang ada di wilayah kecamatan Kosambi, selanjutnya Berdasarkan pantauan MUI, semua perusahaan asing yang ada di kosambi tidak memiliki sarana dan tempat ibadah untuk karyawannya yang mayoritas beragama Islam.

Perusahaan Pabrik/Gudang yang ada di kecamatan kosambi kebanyakan milik orang asing dan mereka datang ke Indonesia hanya. untuk menjalankan bisnisnya sehingga hanya target yang dipikirkan tanpa melihat kebutuhan rohani para pekerjanya ujarnya.

Akibatnya banyak yang meninggalkan salat karena dikejar target,” ujar Ketua MUI, Utd ZAKI MUBAROK, Selasa ( 24 /10 ).

Usd ZAKI Pun meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat Kabupaten Tangerang melakukan pantauan langsung terhadap pabrik yang tidak menyediakan sarana ibadah Selain itu pihaknya meminta MUI pusat untuk memberikan siraman rohani kepada para pekerja setidaknya seminggu sekali.

“Kami juga siap diperbantukan untuk memberikan ceramah dan santapan rohani kepada pekerja”, katanya Zaki Mubarok.

Tak hanya itu Kata dia, Kami juga siap membangun Musolah di perusahaan itu jika perusahan menyediakan tanahnya untuk sarana dan prasarana dan itupun jika tak mau keluar biaya pembangunan,” ujar Utd Zaki menutup

Piter siagian.

Related Posts