Warga sekitar di TKP, tidak memberikan memperhatikan sekiling di TPA, dan berbauk tidak sedap. | POSBANTEN.CO.ID
google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Tuesday 19th March 2024

Warga sekitar di TKP, tidak memberikan memperhatikan sekiling di TPA, dan berbauk tidak sedap.

Tangsel, posbanten.co.id

Sampah setiap harinya, sekurar 400 ton, kini sampah yang menumpuk, membuat warga setempat membuat resah.

Warga sekitar di TKP, tidak memberikan memperhatikan sekiling di TPA, dan berbauk tidak sedap.

“Kani tidak tiberikan uang kesehatan pada warga yang srkitar sampah yang mengunung itu”, katanya Sumardi (43) warga setempat.

Menurut Sumardi, Sampah yang ada di Tangerang Selatan sebagian besar akan bermuara di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, membuat kesehatan terganggu.

“Setiap harinya, ada sekitar 400 ton sampah yang dibuang ke TPA Cipeucang”, katanya Arman (54)

Menurut Arman, Biasanya sampah tersebut akan dibuang kembali ke tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Cilowong, Serang.

“Akan tetapi karena suatu persoalan perihal kerjasama dengan pemerintah kota (Pemkot) Serang, pengiriman sampah tersebut terhenti sejak 29 Agustus 2022”, katanya

Kini, dua pekan berlalu, sampah tersebut terpaksa ditampung di TPA Cipeucang hingga ratusan ton sampah perlahan menjadi ribuan ton sampah yang menggunung.

Belum diketahui bagaimana nasib gunungan sampah yang ada di TPA Cipeucang nantinya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel hingga saat ini masih belum mengetahui kapan pembuangan ke TPAS Cilowong akan kembali diizinkan.

Mereka hanya dapat berharap pengiriman itu bisa dilakukan sesegera mungkinKepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, M Firdaus mengatakan, ada sekitar 400 ton sampah per hari yang masuk ke TPA Cipeucang.

Sudah dua pekan pengiriman sampah ke Cilowong tersendat. Dikutip kompas.com

“Dihentikan sementara sampai batas waktu yang akan ditentukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang. Penanganan sampah di Kota Tangsel hanya mengandalkan TPA Cipeucang,” ujar Firdaus, kepada Kompas.com, Rabu (14/9/2022).

Ia menjelaskan, TPA Cipeucang memiliki 3 landfill sebagai tempat pengelolaan sampah. Namun, landfill 1 dan 2 sudah tidak aktif atau tidak digunakan saat ini dan sudah dilakukan penghijauan.

“Landfill yang masih digunakan adalah landfill 3 yang luasnya sekitar 0,8 hektar. Sampah yang masuk ke TPA Cipeucang sekitar 400 ton per harinya dan hanya mengandalkan landfill 3 sebagai tempat pengelolaan sampah,” jelas Firdaus.

Deni / netty / posb

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

mgid.com, 748613, DIRECT, d4c29acad76ce94f