Redaksi Posbanten.co.id & Biro Kabupaten Bogor GinewsTv investigasi.com Mengajak kepada semua Jurnalis, kita kawal Bersama Pesta Demokrasi Jujur, Adil, Aman Dan Damai. | POSBANTEN.CO.ID
google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Tuesday 14th May 2024

Redaksi Posbanten.co.id & Biro Kabupaten Bogor GinewsTv investigasi.com Mengajak kepada semua Jurnalis,  kita kawal Bersama Pesta Demokrasi Jujur, Adil, Aman Dan Damai.

Posbanten.co.id Kabupaten Bogor 11 Februari 2024  – Tinggal beberapa hari lagi, pemilu akan digelar. Potensi pelanggaran dan kecurangan dalam pelaksanaan pemilu harus diantisipasi, supaya menghasilkan pemilu yang kredibel, jujur dan adil. Potensi pelanggaran dan kecurangan pelaksanaan Pemilu 2024, dapat menodai wajah demokrasi Indonesia.

Untuk menghasilkan pemilu yang bersih dan jujur, rakyat harus terlibat penuh mengawal proses Pemilu 2024 pada semua tahapan. Namun, pada tahapan penghitungan suara, kewaspadaan harus semakin besar sebab tahap itu merupakan titik akhir potensi kecurangan atau pelanggaran.

Tujuan akhir dari proses pemilu adalah meraup suara sebanyak-banyaknya suatu partai kontestan pemilu. Karena itu, potensi kecurangan pada tahap ini juga besar. Partisipasi publik menjadi sangat penting, bukan hanya memilih, tetapi juga mengawal suara yang telah kita berikan. Dugaan Adanya konflik kepentingan antara Presiden Joko Widodo dan salah satu kontestan, yakni calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, anaknya.

Atas azas praduga tak bersalah terkait pelanggaran kian santer di bicarakan publik, bahkan potensi membuat pelanggaran kian ramai dibicarakan publik. Manakala dari hasil sidang DKPP yang menjatuhkan hukuman, sangsi pelanggaran kode etik terhadap ketua KPU Atas penerimaan pencalonan wakil presiden Gibran Rakabuming,.

Dimana Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi peringatan keras terakhir kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari dan enam anggota KPU, Senin (5/2). Hasyim dan kawan-kawan dinilai melanggar kode etik karena memproses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. (Azhfar Muhammad Robbani/Rizky Bagus Dhermawan/Amita Putri Caesaria).

Hal itu, Civitas Akademik, praktisi hukum dan pemerhati politik Ditambah dengan petisi 124 PTN tanda keprihatinan atas politik nasional, bahkan ramai menyuarakan menolak politik Dinasti yang dianggap melukai demokrasi dan tidak berinntegritas atas penyelenggaraan pemilu, serta banyak dipersoalkan publik. Untuk menjaga hal tersebut peran serta insan pers sangat di butuhkan untuk dapat menyuarakan jika terjadi pelanggaran.

Yang perlu kita waspadai adalah masih lemahnya sistem pendukung dalam pemilu kita yang dapat membuka celah terciptanya manipulasi suara. Manipulasi terjadi paling tidak pada dua hal, yakni data pemilih dan rekapitulasi penghitungan suara berjenjang. Data pemilih dalam setiap pemilu kita selalu menjadi masalah serius karena data tidak pernah akurat. Sementara itu, rekapitulasi penghitungan berjenjang masih membuka peluang adanya kesalahan penghitungan dan berujung manipulasi hasil perolehan suara. Masih ada celah, misalnya, untuk mengubah angka penghitungan suara di tingkat TPS hingga kecamatan.

Penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu sebagai pengawas pemilu harus memaksimalkan keterbukaan data (open data) pemilu untuk mencegah kecurangan pada Pemilu 2024. Jika mengacu pada konsep dari National Democratic Institute (NDI) (2014), terdapat 16 data kunci yang diharapkan dapat terbuka seperti; kerangka hukum; peta dapil; profil penyelenggara pemilu di setiap tingkatan; catatan proses yang dijalankan penyelenggara pemilu.

Selanjutnya, data terkait keamanan pemilu; partai politik peserta pemilu; profil calon anggota legislatif; kampanye peserta pemilu; dana kampanye peserta pemilu; proses pendaftaran pemilu; daftar pemilih; sosialisasi dan pendidikan pemilih; tempat pemungutan suara; hasil pemilu; teknologi pemungutan dan penghitungan suara elektronik; laporan perselisihan dan penyelesaian sengketa pemilu.

Keterbukaan data pemilu diharapkan, pertama, dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas sehingga pemilu menjadi lebih berintegritas. Kemudian, dengan keterbukaan data pemilu maka mendorong peningkatan partisipasi masyarakat, termasuk dalam mengawasi dan melaporkan jika ada pelanggaran pemilu. Partisipasi masyarakat dalam pengawasan ini sangat penting untuk mencegah kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara maupun peserta pemilu.

Kekhawatiran kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu terus disuarakan. Masyarakat agar terus mengawasi dan mengawal bila terjadi kecurangan serta melakukan mitigasi.

Kita semua harus mengawal Pemilu ini, termasuk teman-teman media juga perlu ikut mengawal supaya setiap kecurangan yang mungkin terjadi itu dapat dimitigasi dari awal sehingga berbagai hal yang dikhawatirkan menjadi penyebab terjadinya kecurangan sudah bisa diantisipasi sehingga bisa dihindari. Mari kita pilih pemimpin terbaik, dan memiliki rekam jejak yang baik, pemimpin yang berintegritas, sehingga mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.(*)

Redaksi Piter Siagian AMd & Redaksi:Sujai Biro kabupaten Bogor GinewsTv investigasi.com.

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

mgid.com, 748613, DIRECT, d4c29acad76ce94f